Nama:Agung Yoga Pratama
Kelas: 3IB05A
Npm: 10414495
Pengertian Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
•Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Penyusunan Cash Flow
Dalam menyusun sebuah laporan arus kas terlebih dahulu kita menyusun data posisi keuangan terlebih dahulu agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba/rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terkhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverivikasi data yang telah tersusun kedalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Sumber:
http://utomoanggabudi.blogspot.co.id/2015/10/tahapan-tahapan-dalam-proses.html
https://yanuirdianto.wordpress.com/2014/10/10/aliran-uang-cash-flow/
Kelas: 3IB05A
Npm: 10414495
Pengertian Arus Kas (Cash Flow)
Cash flow (aliran kas) merupakan “sejumlah uang kas yang keluar dan yang masuk sebagai akibat dari aktivitas perusahaan dengan kata lain adalah aliran kas yang terdiri dari aliran masuk dalam perusahaan dan aliran kas keluar perusahaan serta berapa saldonya setiap periode.
Hal utama yang perlu selalu diperhatikan yang mendasari dalam mengatur arus kas adalah memahami dengan jelas fungsi dana/uang yang kita miliki, kita simpan atau investasikan. Secara sederhana fungsi itu terbagi menjadi tiga yaitu
Pertama, fungsi likuiditas, yaitu dana yang tersedia untuk tujuan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat dicairkan dalam waktu singkat relatif tanpa ada pengurangan investasi awal
Kedua, fungsi anti inflasi, dana yang disimpan guna menghindari resiko penurunan pada daya beli di masa datang yang dapat dicairkan dengan relatif cepat.
•Ketiga,capital growth, dana yang diperuntukkan untuk penambahan/perkembangan kekayaan dengan jangka waktu relatif panjang.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat di bagi menjadi tiga kelompok yaitu:
a) Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya; pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal dapat dikatakan aliran kas keluar (cash out flow)
b) Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti; penjualan, biaya umum, dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional merupakan aliran kas masuk (cash in flow) dan aliran kas keluar (cash out flow).
c) Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang berkaitan dengan nilai sisa proyek (nilai residu) seperti sisa modal kerja, nilai sisa proyek yaitu penjualan peralatan proyek.
Penyusunan Cash Flow
Dalam menyusun sebuah laporan arus kas terlebih dahulu kita menyusun data posisi keuangan terlebih dahulu agar mudah dalam menganalisis efek kas dalam aktivitas perusahaan. Data posisi keuangan dapat kita peroleh dari laporan laba/rugi konsolidasi dan neraca konsolidasi dua periode terkhir. Selain itu data tersebut juga dapat diperoleh dari transaksi-transaksi (data-data) khusus yang memiliki efek terhadap posisi keuangan perusahaan.
Setelah pemilihan data tersebut, kita juga perlu memverivikasi data yang telah tersusun kedalam salah satu kategori aktivitas perusahaan. Ini dapat kita ketahui melalui analisis efek perubahan saldo sebuah akun dalam jenis aktivitas yang dijalankan perusahaan.
Ada empat langka dalam penyusunan cash flow, yaitu :
1. Menentukan minimum kas
2. Menyusun estimasi penerimaan dan pengeluaran
3. Menyusun perkiraan kebutuhan dana dari hutang yang dibutuhkan untuk menutupi deficit kas dan membayar kembali pinjaman dari pihak ketiga.
4. Menyusun kembali keseluruhan penerimaan dan pengeluaran setelah adanya transaksi financial dan budget kas yang final.
Perhitungan
Cash Flow
Perhitungan cash flow dapat menggunakan
tabel dan diagram cash flow umtuk mengetahui aliran dana yang dipakai setiap
periodenya. Untuk mengetahui lebih jelas perhitungan cash flow dibawah ini merupakan
contoh kasus sliran dana dalam perusahaan yang dapat diselesaikan dengan
perhitungan cash flow.
Contoh : Tabel
dan Diagram Cash Flow
Pencatatan Biaya Operasiaonal
Bulan Maret Tahun 2016
Tgl.
|
Perkiraan OCIF
|
Nilai
(Rp)
|
Tgl.
|
Perkiraan
OCOF
|
Nilai
(Rp)
|
||
1
|
Penerimaan
Operasi
|
12.000.000
|
1
|
||||
2
|
2
|
Biaya
Operasi
|
500.000
|
||||
3
|
3
|
Biaya
Produksi
|
3.000.000
|
||||
4
|
Penerimaan
Operasi
|
3.000.000
|
4
|
||||
5
|
dst
|
||||||
6
|
6
|
Biaya
Operasi
|
1.000.000
|
||||
7
|
Penerimaan
Operasi
|
7.000.000
|
7
|
||||
dst
|
Dst
|
||||||
25
|
25
|
Biaya
Operasi
|
300.000
|
||||
26
|
26
|
Biaya
Produksi
|
6.000.000
|
||||
27
|
Penerimaan
Operasi
|
5.000.000
|
27
|
||||
28
|
Penerimaan
Operasi
|
4.000.000
|
28
|
Biaya
Operasi
|
400.000
|
||
29
|
29
|
Biaya
Produksi
|
2.400.000
|
||||
30
|
30
|
||||||
31
|
31
|
||||||
SALDO KURANG
|
SALDO LEBIH
|
17.400.000
|
|||||
JUMLAH
|
31.000.000
|
JUMLAH
|
31.000.000
|
||||
Catatan :
1. Saldo Lebih hanya diisi apabila Total
OCIF lebih besar daripada Total OCOF
2.
Saldo Kurang
hanya diisi apabila Total OCIF lebih kecil daripada Total OCOF
3. Tanggal ditulis lengkap selama satu
bulan, dari tanggal 1 hingga 30 atau 31 Apabila tidak terjadi
transaksi pada tanggal tertentu, perkiraan dikosongkan.
Sumber:
http://utomoanggabudi.blogspot.co.id/2015/10/tahapan-tahapan-dalam-proses.html
https://yanuirdianto.wordpress.com/2014/10/10/aliran-uang-cash-flow/
0 komentar:
Posting Komentar