TUGAS
SOFTSKILL
ILMU
BUDAYA DASAR
1IB06
Ø AGUNG
YOGA PRATAMA (10414495)
Ø FAJAR
PUTRA PRATAMA (13414685)
Ø FIKRY
ABDURRAHMAN MUHAMMMAD (14414225)
Ø IRENSIUS
ERWIN MANGERA (15414424)
Ø RUDI
RAHMAT (19414841)
Ø STEFANUS
YUS TAUFANI (1A414449)
ILMU BUDAYA DASAR – Pengertian Ilmu
Budaya Dasar
Secara
sederhana IBD adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengcrtian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk
mengkaji masalah-masalah dan kebudayaan.
Istilah
IBD dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah Basic Humanities yang
berasal dari istilah bahasa Inggris “The Humanities’. Adapun istilah Humanities
itu sendiri berasal dari bahasa Latin Humanus yang bisa diartikan manusiawi,
berbudaya dan halus (fefined). Dengan mempelajari The Humanities diandaikan
seseorang ‘akan bisa mcnjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus.
Secara demikian bisa dikatakan bahwa The Humanities berkaitan dengan masalah
nilai-nilai, yaitu nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia
berbudaya. Agar. manusia bisa menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu
yaitu The Humanities di samping tidak mehinggalkan tanggung jawabnya yang lain
sebagai manusia itu sendiri. Kendatipun demikian, Ilmu Budaya Dasar (atau Basic
Humanities) sebagai satu matakuliah tidaklah identik dengan The Humanities
(yang disalin ke dalam bahasa Indonesia menjadi: Pengetahuan Budaya).
Pengetahuan
Budaya (The Humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian
cabang ilmu (disiplin) seni dan filsafat. Keahlian ini pun dapat dibagi-bagi
lagi ke dalam berbagai bidang kahlian lain, seperti seni sastra, seni tari,
seni musik, seni rupa dan lain-lain. Sedang Ilmu Budaya Dasar (Basic
Humanities) sebagaimana dikemukakan di atas, adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Masalah-masalah ini dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The
Humanities), baik secara gabungan berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
ataupun dengan menggunakan masing-masing keahlian di dalam pengetahuan budaya
(The Humanities). Dengan poerkataan lain, Ilmu Budaya Dasar menggunakan
pengertian-pengertian yang berasa! dari berbagai bidang pengetahuan budaya
untuk mengembangkan wawasan pemikiran dan kepekaan dalam mengkaji
masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Dengan
perkataan lain dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat matakuliah IBD ini,
mahasiswa diharapkan memperlihatkan:
a. Minat
dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan diluar
lingkungannya, menelaah apa yang dikcrjakan sendiri dan mengapa.
b.
Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan
nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
c.
Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakannya sudah
dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan scbaliknya mcnolak
nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Prof.Dr.Harsya Bachtiar mengemukakan bhwa ilmu
pengetahuan di kelompokan dalam tiga kelompok besar , yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
2. Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya
1. Ilmu-ilmu Alamiah (natural science)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode ilmiah.
2. Ilmu-ilmu social (social science)
Ilmu-ilmu social bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu di guanakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah.
3. Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu di gunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan pernyataan-pernyatan yang bersifat unik, kemudian di beri arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) di batasi sebagi pengetahuan yang mencakup keahlian disiplin seni dan filsafat.
Ilmu budaya dasar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa inggris di sebut dengan Basic Humaities. pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu tentang budaya, melainkan mengenai pengethuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji msalah-masalah dan budaya
Ø Kenapa
kita harus mempelajari IBD?
pengertian ilmu budaya dasar adallah pengetahuan
yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan
dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang dikembang kan untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.dalam perkembangannya budaya
suatu bangsa akan tercermin dalam diri seseorang dari bangsa itu sendiri ,karna
dari diri orang tersebut ketika sedang erekspresi , berprilaku, dll akan
meunjukan identitas suatu bangsa. Istilah IBD dikembangkan pertama kali di
Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitisme itu sendiri yang berasal
dari bahasa inggris. Dengan mempelajari humanitisme itu sendiri seseorang
diandaikan bisa menjadi lebih manusiawi,lebih berbudaya dan lebih halus. Tetapi
IBD yang dimaksud adalah IBD yang berkaitan dengan soft skills. Soft skills
adallah isitilah sosiologis yang berkaitan dengan kecerdasan , emotional, sifat
kepribadian, ketrampilan social, komunikasi.Soft skills menyangkut karakter
pribadi seseorang yang dapat meningkatkan interaksi individu, kinerja pekerjaan
dan prospek dan balik lagi kita menyinggung Ilmu Budaya Dasar sebagai
pengeompokan ilmu pengetahuan.
Dari definisi diatas dapat kita ketahui alas an kita
belajar illmu budaya dasar ? karna kita sebagai pelajar/mahasiswa/pemuda
biasanya memiliki cara pandang yang masih idealis dan kritis sehingga mampu
menanggapi segala persoalan dan maslah budaya dengan cara berfikir yang lebih
intelektual,sehigga mahasiswa tersebut
tidak berada didalam ligkugan sempit untuk kepetingan profesi mereka
saja , aka tetapi mahasiswa bisa lebih peka terhadap kedisiplianan kebudayaan
yang tertanam dalam bangsa yang tidak menyangkut keentingan sendiri saja tetapi
orang lain.
Selain itu pendidikan ilmu budaya dasar ini
diharapkan mampu mengalokasikan mahasiswa dalam komunikasi dengan mahasiswa
lain dalam membahas permasalahan yang ada.
Dalam mempelajari ilmu budaya dasr ini banyak
manfaat yang dapat kita ambil dalam bidang atau materi ini adala sebagai
berikut :
Adapun manfaat dari mempelajari ilmu budayadasar itu sendiri
adalah:
1. Mengenal perilaku lebih dalam dirinya sendiri maupun
orang lain yang sebelumnya lebih dikenal luarnya saja.
2. Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
3. Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami
jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
4. Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih
mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah-masalah pemikiran perasaan serta
perilaku manusia dan ketentuan yang diciptakannya.
5. mampu menghargai budaya yang ada di sekitarnya dan ikut
mengembangkan budaya bangsa serta melestarikan budaya nenek moyang leluhur kita
yang luhur nilainya.
6. sebagai calon pemimpin bangsa serta ahli dalam disiplin
ilmu tidak jatuh kedalam sifat-sifat kedaerahan dan kekotaan sebagai disiplin
ilmu yang kaku.
7. Dapat menciptakan sifat kebudayaan yang universal dan
dinamis
8. Dapat mengenal lebih dalam tentang budaya yang terdapat
di Negara yang kita cintai dengan melihat dari kesenian, bermacam-macam suku,
adat istiadat, bahasa, budaya daerah dan budaya nasional.
9. Mampu menciptakan hubungan yang harmonis antar manusia
dan kelompok.
10. Dapat mengenal lebih jauh tentang unsure-unsur budaya
seperti :
a. Sistem Religi/ Kepercayaan
b. Sistem organisasi kemasyarakatan
c. Ilmu Pengetahuan
d. Bahasa dan kesenian
e. Matapencaharian hidup
f. Peralatan dan teknologi
Dengan adanya manfaat tersebut, maka perubahan-perubahan
yang ada di masyarakat dapat di antisipasi dengan baik. Manfaat-manfaat
tersebut pula lah yang menjadikan kebudayaan Indonesia berbeda dengan
kebudayaan di Negara-Negara lain. Dengan adanya budaya, hendaknya pola pikir
manusia dalam bertindak dapat semakin maju dan berkembang, namun dapat juga
menyaring hal-hal negative yang masuk sehingga tidak menjatuhkan nama baik
Negara.
Hal ini lah yang paling utama di jadikan sebagai tujuan
mengapa ilmu budaya dasar wajib di pelajari dan di terapkan, terutama bagi
generasi-generasi muda agar tidak salah dalam menyaring budaya budaya yang
masuk di suatu negara.
Ø TUJUAN
ILMU BUDAYA DASAR
Tujuan mempelajari
tentang Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang dikembangka untuk mempelajari
masalah-masalah manusia dan kebudayan. Dengan demikian jelaslah bahwa Ilmu
Budaya Dasar tidak bermaksud untuk mendidik para ahli-ahli dalam salahsatu
bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya,akan tetapi ilmu
budaya dasarsemata mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian anak
bangsa,terutama kita sebagai mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran
serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya baik yang menyakup
lingkup irang lain dan alam sekitarnya,maupun yang menyakut dengan kedirinya
sendiri.
Dan bahwa dalam
masyarakat yang berkembang semakin Cepat dan rumit ini, pemuda atau mahasiswa
harus mengalami pengeseran nilai-nilai yang , mungkin sekali dapat membuatnya
masa bodoh atau putusasa, suatu sikap yang tidak selayaknya dimiliki oleh
seorang terpelajar. Bagaimanapun juga,pemuda atau mahasiswa adalah orang-orang
muda yang sedang mempelajari cara memberikan tanggapan dan penilaian terhadap
apa saja yang terjadi atas dirinya sendiri dan masyarakat sekitarnya. Sudah
tentu ia perlu dibimbing untuk menemukan cara terbaik yang sesuai dengan
dirinya sendiri tanpa harus mengorbankan masyarakat dan alam sekitarnya. Secara
tidak langsung Ilmu Budaya Dasar akan
membantu mereka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.
Dari hal di atas,
tujuan mempelajari Ilmu Budaya Dasar adalah untuk mengembangkan kepribadian dan
wawasan pemikiran, khususnya berkenaan dengan kebudayaan, agar daya tangkap,
persepsi dan penalaran mengenai lingkungan budaya mahasiswa dapat menjadi lebih
halus.
Untuk
bisa menjangkau tujuan Ilmu Budaya Dasar tersebut, diharapkan dapat :
1. Mengusahakan
penajaman kepekan pemuda atay mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga
mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama
untuk kepentingan profesi mereka.
2. Memberi
kesempatan pada pemuda atau mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang
bagai mana masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis
mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut dua hal atau lebih
tersebut.
3. Menggussahakan
agar pemuda taua mahasiswa sebagai calom pemimpin bangsa dan Negara serta ahli
dalam bidang disiplin masing-masing,tidak jauh dalam sifat-sifat kedaerahan dan
pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup
pendidikan kita amat sempit dan condrong membuat manusia spesialis yang
pandangannya kurang luas, kedaerah dan perkotakan disiplinilmu yang ketat.
4. Mengusahakan
wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog ssatu sama
lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan
lebih lancer dalam berkomonikasi.
Secara
umum tujuan Ilmu Budaya Dassar adalah Pembentukan dan pengembangan keperibadian
serta perluasan wawasan perhatian, pengetahuan dan pemikiran mengenai berbagai
gejala yang ada dan timbul dalam lingkungan, khususnya gejala-gejala berkenaan
dengan kebudayaan dan kemanusiaan, agar daya tanggap, persepsi dan penalaran
dengan lingkungan budaya dapat diperluas. Jika terperinci, maka tujuan
pengajaran llmu Budaya Dasar itu adalah:
1. Lebih
peka dan terbuka terhadap masalah kemanusiaan dan budaya, scrta lebih
bertanggung jawab terhadap masalah-masalah tersebut.
2. Mengusahakan
kepekaan terhadap nilai-nilai lain untuk lebih mudah menyesuaikan diri.
3. Menyadarkan
mahasiswa terhadap nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat, hormat menghormati
serta simpati pada nilai-nilai yang hidup pada masyarakat.
4. Mengembangkan
daya kritis tcrhadap pcrsoalan kemanusiaan dan kebudayaan.
5. Memiliki
latarbelakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia.
6. Menimbulkan
minat untuk mendalaminya.
7. Mendukung
dan mcngcmbangkan kebudayaan sendiri dengan kreatif.
8. Tidak
terjerumus kepada sifat kedaarahan dan pengkotakan disiplin ilmu.
9. Menambahkan
kemampuan mahasiswa untuk mcnanggapi masalah nilai-nilai budaya dalam
masyarakat Indonesia dan dunia tanpa terpikat oleh disiplin mereka.
10. Mempunyai
kesamaan bahan pembicaraan, tempat berpijak mengenai masalah kemanusiaan dan
kebudayaan.
11. Terjalin
interaksi antara cendekiawan yang berbeda keahlian agar lebih positif dan
komunikatif.
12. Menjembatani
para sarjana yang berbeda keahliannya dalam bertugas menghadapi masalah
kemanusiaan dan budaya.
13. Memperlancar
pelaksanaan pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh berbagai
cendekiawan.
14. Agar
mampu memenuhi tuntutan masyarakat yang sedang membangun.
15. Agar
mampu memenuhi tuntutan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya Dharma
pendidikan.
Dari kerangka tujuan yang telah dikemukakan
tersebut diatas, dua masalah pokok biasa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian
Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok tersebut ialah :
1. Berbagai
aspek kehidupan yang seluruhnya mcrupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan
budaya yang dapal didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (The
Humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) di dalam
pengetahuan budaya, maupun sccara gabungan (anlar bidang) bcrbagai disiplin
dalam pengetahuan budaya.
2.
Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing zaman.
Ø Perbedaan
antara pengetahuan budaya dan ilmu budaya dasar?
Definisi Ilmu Pengetahuan Budaya
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan
karya seni. Bahasa, sebagaimana
juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga
banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang
berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.
Budaya
adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan
luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa
alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari
budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya
adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra
yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang
memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif"
di Cina.
Citra
budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan
pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam
anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan
pertalian dengan hidup mereka.
Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville
J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu
yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh
masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
1.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turuntemurun dari satu generasi ke generasi yang
lain, yang kemudiandisebut sebagai superorganic.
2.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhanpengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan sertakeseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain,tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yangmenjadi ciri khas suatu masyarakat.
3.
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakankeseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandungpengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorangsebagai anggota masyarakat.
4.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaanadalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari
berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan
adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem
ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah pengetahuan
yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang
konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan
kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia sebagai pengganti
istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the Humanities”. Adapun istilah
humanities itu sendiri berasal dari bahasa latin humnus yang astinya manusia,
berbudaya dan halus. Dengan mempelajari the humanities diandaikan seseorang
akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan
demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan dengan nilai-nilai
manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar manusia menjadi
humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities disamping tidak
meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu sendiri. Untuk
mengetahui bahwa ilmu budaya dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih
dahulu perlu diketahui pengelompokan ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan
dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
1. Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince
)
Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal
ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hukum yang berlaku
mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan
suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini
lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
2. Ilmu-ilmu sosial ( social scince )
ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji
keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk
mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu
alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran.
Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah
dari saat ke saat.
3. Pengetahuan budaya ( the humanities
)
bertujuan untuk memahami dan mencari arti
kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan
metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataankenyataan yang bersifat
unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya (the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup
keahlian (disilpin) seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi
ke dalam berbagai hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll.
Sedangkan ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan
dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep
yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya
daar berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris
disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan
istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia
sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu
tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan budaya.
Ruang
Lingkup Ilmu Budaya Dasar
Bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn
telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan
untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah IBD. Kedua masalah pokok itu
adalah :
1. Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya
merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan
menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing
keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar
bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
2. Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing jaman dan tempat. Menilik kedua pokok masalah yang bisa dikaji
dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa manusia menempati posisi sentral
dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana
hubungan manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai
manusia dan bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral
dalam IBD. Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
1. Manusia dan cinta kasih
2. Manusia dan Keindahan
3. Manusia dan Penderitaan
4. Manusia dan Keadilan
5. Manusia dan Pandangan hidup
6. Manusia dan tanggungjawab serta
pengabdian
7. Manusia dan kegelisahan
8. Manusia dan harapan
MANUSIA dan KEBUDAYAAN
Manusia
Dipandang dari segi ilmu eksakta, manusia
adalah kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang
dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ). Manusia merupakan kumpulan dari berbagai
sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari
energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam
golongan mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan
mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap
kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan
mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang
selalu ingin mempunyai kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.
1. Manusia itu terdiri dari empat
unsure yang saling terkait, yaitu :
a. Jasad; yaitu badan kasar manusia yang
nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b. Hayat; yaitu mengandung unsure hidup,
yang ditandai dengan gerak
c. Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan,
daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan
mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d. Nafas; dalam pengertian diri atau
keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri
2. Manusia sebagai satu kepribadian yang
mengandung 3 unsur yaitu :
a. Id. Yang merupakan struktur kepribadian
yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau
energi psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah
sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak
berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain
kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan
dunia luar.
b. Ego. Merupakan bagian atau struktur
kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai
kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubgunkan energi Id ke
dalam saluran osial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c. Superego. Merupakan struktur kepribadian
yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan
Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego
terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang
dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan
hukuman yang terinternalisasi.
Dari uraian diatas dapat mengkaji aspek
tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan unsure-unsur
manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan terhadap
nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih
dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali aa kelainan
yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh
pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan mengacu pada unsur
nafs (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan
sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
Hakekat Manusia :
1. Mahluk ciptaan Tuhan yagn terdiri dari
tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
2. Mahluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
3. mahluk biokultural yaitu mahluk hayati
yagn budayawi
4. Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan
lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuanbekerja dan
berkarya
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan selalu dimiliki oleh setiap
masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang lebih baik perkembangan kebudayaannya
dari pada masyarakat lainnya untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya.
Pengertian kebudayaan banyak sekali dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya
dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa
kebudayaan adalah semua hasil dari karya, rasa dan cipta masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang diperlukan
manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat
diabdikan untuk kepntingan masyarakat. Rasa yang meliputi jiwa manusia
mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasarakatan alam arti luas, didalamnya termasuk, agama,
ideology, kebatinan, kenesenian dan semua unusr yang merupakan hasil ekspresi dari
jiwa manusia. Yang hidup sebagai anggota masyarakat. Selanjtunya cipta
merupakan kemampuan mental, kemampuan piker dari orang yang hidup bermasyarakat
dan yang antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan
cipta dinamakan kebudayaan rohaniah. Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh
karsa dari orang-orang yang menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan
kepentingan sebagian besar, bahkan seluruh masyarakat. Dari pengetian tersebut
menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia
sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami
lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong
terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dadar itulah para ahli mengemukakan
adanya unsure kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
1. unsur religi
2. sistem kemasyarakatan
3. sistem peralatan
4. sistem mata pencaharian hidup
5. sistem bahasa
6. sistem pengetahuan
7. seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka kebudayaan paling sedikit memiliki 3
wujud antara lain :
1. wujud sebagai suatu kompleks dari ide,
gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan.
Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu
hidup
2. kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. kebudayaan sebagai benda hasil karya
manusia
Perubahan kebudayaan pada dasarnya tidak
lain dari para perubahan manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah
kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi karena manusia mengadakan hubungan dengan
manusia lainnya, atau karena hubungan antara kelompok manusia dalam masyarakat.
Tidak ada kebudayaan yanga statis, setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika,
mengalami perubahan; perubahan itu akibat dari perubahan masyarakat yang
menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Ø Konsep
budaya dalam seni rupa
A. Berekspresi melalui Karya Seni Rupa
Pelaksanaan aktivitas
kreasi seni lukis merupakan kegiatan untuk merealisasikan konsep seni sebagai
ekspresi. Yakni konsep yang berdasarkan pada sumber inspirasi seni dipetik dari
kehidupan psikologis pelaku yang kreatif. Karenanya jenis seni ini kurang
objektif, tapi lebih bersifat subjektif, namun sangat penting dalam usaha
membentuk keseimbangan antara kehidupan rohani dan jasmani seorang insan.
Proses kreatif berekspresi melalui karya seni rupa ini memerlukan beberapa
peralatan yang harus dipersiapkan, antara lain : kanvas berukuran 60 x 60 cm,
palet, kuas, cucian kuas, cat minyak, kain lap, dan perlengkapan lain
yang dipandang perlu.
1. Mengamati Karya Seni Rupa
Pertama-tama, marilah kita melakukan pengamatan terhadap realitas internal dari kehidupan spiritual kita, misalnya dengan cara memusatkan perhatian pada kehidupan rohani kita, hal itu mungkin berkenaan dengan cita- cita, emosi, intuisi, gairah, nalar, kepribadian dan pengalaman-pengalaman kejiwaan lain yang sekarang kita alami.
2. Menanyakan Karya Seni Rupa
Kemudian kita dapat bertanya kepada diri sendiri, gejala kejiwaan mana yang paling bermasalah, yang paling penting untuk diekspresikan lewat kegiatan melukis. Diharapkan dengan cara itu kehidupan batin kita akan menjadi lebih tenang, sehat, dan seimbang. Lalu tetapkanlah itu sebagai gagasan atau sumber inspirasi kreativitas kita. (penentuan tema atau subject matter).
3. Mencoba Karya Seni Rupa
Selanjutnya cobalah mereka-reka wujud visual gagasan tersebut, dalam imajinasi kita, lalu buatlah sketsa-sketsa alternatif bagaimana rupa karya lukisan yang kita inginkan, apakah figuratif menyerupai bentuk-bentuk alamiah, semi figuratif karena telah mengalami distorsi dari bentuk alamiahnya, atau non figuratif, yang sama sekali tidak melukiskan gejala alamiah lagi, melainkan hanya bentuk-bentuk abstrak. Tidak ada batasan yang dapat mengekang kebebasan kreatif kita dalam memilih gambaran wujud lukisan. Batasannya adalah pencapaian kepuasan berekspresi, sama dengan terealisasinya suatu gagasan menjadi lukisan.
4. Menalar Karya Seni Rupa
Dari sejumlah sketsa yang telah kita buat sebelumnya, analisislah kekuatan dan kelemahan setiap sketsa. baik dari aspek konseptual, visual, dan kemungkinan penggunaan media teknik berkarya yang sesuai. Pilihlah salah satu sketsa paling representatif yang memenuhi harapan kita. Kemudian berekspresilah dengan penuh rasa percaya diri. Untuk menandai lukisan telah selesai atau belum, tolok ukurnya adalah kepuasan yang kita alami. Jika rasa puas itu telah muncul dalam hati kita, kepuasan mempersepsi wujud lukisan yang kita ciptakan, maka lukisan itu dapat dibubuhi dengan tanda tangan atau inisial kita. Sebagai bukti kitalah penciptanya, dan kita bertanggung jawab penuh atas ciptaan tersebut.
5. Menyajikan Karya Seni Rupa
Pengertian penyajian sebuah lukisan, berbeda dengan penyajian makalah dalam kegiatan seminar atau diskusi. Dalam konteks ini kita mengerjakan pemberian bingkai yang sesuai, baik ukurannya, warnanya, maupun kesesuaian dengan aliran lukisan kita. Selanjutnya menulis ringkasan konsep, deskripsi visual, pembuatan label (judul lukisan, tahun, media yang digunakan, ukuran, nama pencipta, serta foto karya lukisan).
Semua keterangan ini dilekatkan di bagian belakang lukisan. Sehingga lukisan itu dikatakan “siap untuk dipamerkan”. Selanjutnya lukisan tersebut untuk sementara akan di simpan di ruang koleksi. Penyajian seni lukis yang sesungguhnya akan diselenggarakan dalam bentuk pameran yang diselenggarakan dengan pembentukan panitia pameran. Panitia akan bekerja-sama dengan pihak-pihak lain, misalnya sponsor, donatur, galeri, kurator, pers, dan lain-lain.
B
Rangkuman Konsep Berkarya Seni Rupa
Berekspresi merupakan
salah satu kebutuhan hidup manusia sebagai insan budaya, realitas internal
kehidupan spiritual kita membutuhkan penyaluran, agar kita dapat mencapai
keseimbangan kehidupan rohaniah yang sehat. Proses mengamati, menanyakan,
mencoba, menalar, dan menyajikan adalah aktivitas proses kreasi yang lebih
bersifat objektif. Dengan memadukan realitas internal yang subjektif dengan
pendekatan objektif, kita diharapkan untuk memperoleh pengalaman yang berharga,
yakni keharmonisan antar kehidupan batiniah dan kehidupan lahiriah. Dari proses
kegiatan berekspresi ini potensi artistik kita diharapkan akan berkembang, dan
karya-karya kita adalah objek-objek real tentang apa yang kita harapkan,
inginkan, dan sudah pasti merupakan dokumen penting bagi kehidupan psikologis
kita.
C. Refleksi Konsep Berkarya Seni Rupa
Disamping menghasilkan
karya sebagai benda seni yang mengandung nilai keindahan dan makna
seni, aktivitas berekspresi dalam penciptaan lukisan juga berfungsi
sebagai katarsis atau terapi bagi pelaku kreatifnya sendiri. Sedangkan bagi
para psikolog, karya lukisan yang kita ciptakan itu, merupakan data kehidupan
psikologis yang dapat digunakan sebagai objek penelitian. misalnya untuk
mengetahui realitas kehidupan emosional, intelektual, imajinasi sang pelukis.
Ø Konsep
budaya dalam bidang sastra
Budaya memiliki suatu keragaman yang
sangat luas dan beragam dan terdapat diantara umat manusia dan bisa diteruskan
atau diwariskan lewat ilmu dan pelajaran, Budaya memiliki struktur yang
terbagi-bag kedalam banyak macam aspek diantaranya meliputi kesenian, adat
istiadat, bahasa, sastra dll.
Karya sastra adalah penjabaran
abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka
abstrak adalah cinta kasih,kebahagian,kebebasan dan lainnya yang digarap oleh
filsafat. Dalam kesusastraan IBD dapat dihubungkan …
meliputi:
Bahasa, Agama, Kesusastraan, Kesenian dll. Ilmu Sosial Dasar dan Ilmu Budaya
Dasar adalah satuan pengetahuan yang dikembangkan sebagai usaha pendidikan.
Konsep-konsep social dibatasi pada konsep dasar atau elementer saja yang sangat
diperlukan utntuk mempelajari masala-masalah social yang dibahas dalam ilmu
pengetahuan sosial, contohnya: Keanekaragaman dan konsep kesatuan sosial
bertolak.
Tanpa
ada maksud menciptakan dikotomi dalam kesusastraan, ada perbedaan antara
literatur biasa dengan sastra. Sastra memiliki sense of love yang lebih
representatif. Sebagai contoh, literatur ekonomi dapat saja mencatat
angka-angka … Ada benang merah yang menyatukan konsep kebudayaan kita. Tidak
heran apabila para pendiri bangsa mampu melebur diri dalam Bhineka Tunggal Ika.
Kearifan budaya lokal masih kuat.
Pendekatan
Pada Bidang Kesusastraan
Sastra
berasal dari kata castra berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu, sastra
meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan
sebagainya.
Sastra dalam arti khusus yang kita
gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia.
Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk
upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari
perasaan dan pemikirannya.
Ilmu budaya dasar yang nama sebenarnya
adalah Basic Humanities, yaitu berasal dari bahasa Inggris yakni the
humanities. Istilah ini berasal pula dari bahasa latin Humanus yang artinya
manusiawi, berbudaya dan halus. Seni sangat berkaitan erat dengan masalah
kemanusiaan.
Karena seni adalah ekspresi yang bersifat
tidak normatif, menjadikan seni lebih mudah berkomunikasi. Oleh sebab itu
nilai-nilai yang disampaikannya lebih fleksibel, baik isinya maupun cara
penyampaiannya. Sebab masalah kemanusiaan merupakan masalah yang sangat
penting, yang perlu diperhatikan pula oleh setiap manusia
Ø
Penjelasan cinta kasih
Manusia dan cinta kasih mempunyai keterkaitan
penting dalam kehidupan kita sebagai manusia bumi. Cinta kasih telah ada sejak
manusia pertama diciptakan. Manusia diberikan akal pikiran serta perasaan untuk
bisa berpikir baik buruknya cinta kasih, serta bisa merasakan perwujudan cinta
dan kasih itu dalam kehidupan kita sehari- hari.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab pada bab ini yaitu tentang pengertian cinta kasih serta pengertian kemesraan.
Pada kesempatan ini, kita akan membahas sub bab pada bab ini yaitu tentang pengertian cinta kasih serta pengertian kemesraan.
1. PENGERTIAN CINTA DAN KASIH
Cinta adalah satu perkataan yang mengandung makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka kepada atau rasa sayang kepada atau pun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih itu sendiri mempunyai arti perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Kata kasih sebenarnya memperkuat dari kata cinta. Mengapa demikian ? karena arti dari cinta kasih dapat kita artikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertakan oleh rasa belas kasihan.
Secara sepintas dilihat dari artinya, kedua kata tersebut mempunyai kata yang bisa dibilang hampir sama, namun ternyata kedua kata tersebut sangatlah berbeda. Pengertian cinta lebih mengandung bagaimananya dalamnya sebuah perasaan, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain, cinta yang bersumber dari dalam itulah yang membuat kasih itu akan terwujud secara nyata.
Cinta juga bisa dibilang sebagai pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhannya dengan ikhlas, mengikuti semua perintah-Nya dan berpegang teguh terhadap syariat agamanya.
Sangat banyak pengertian yang diungkapkan oleh setiap manusia, baik dari para ahli peneliti atau pengamat cinta bahkan dari masyarakat umum sekalipun. Didalam buku seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Memberi disini diartikan sebagai sebuah ungkapan tertinggi dari kemampuan. Disini dimaksudkan memberi adalah sifat-sifat manusiawi bukanlah materi. Hal ini sering disalah artikan oleh banyak orang. Mereka menuntut cinta itu memberikan sesuatu bukan dalam bentuk sifat yang manusiawi melainkan materi. Itulah yang sering diharapkan. Bukan kah begitu ?. Sebenarnya tanpa kita sadari banyak sekali sifat manusiawi yang menjadi unsur – unsur dasar yang dinyatakan oleh cinta yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Banyak study kasus yang bisa kita ambil dari unsure – unsure diatas, antara lain :
• contoh study kasus pengasuhan.
Contoh study kasus yang paling menonjol adalaha cinta seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu akan selalu menyayangi anaknya sampai hayat menjemputnya. Seburuk- buruk tingkah laku anaknya, ibu itu akan selalu menyayanginya, Mencintainya dan Mengasuh serta merawatnya ketika sedang sakit. Itulah cinta seorang ibu sepenuh hatinya dan segenap jiwa raganya.
• Contoh study kasus berikutnya pada tanggung jawab. Tanggung jawab dalam arti yang benar adalah sesuatu tindakan yang betul – betul suka rela untuk dilaksanakannya. Kita ambil study kasus, masih sama seperti contoh diatas yaitu cinta seorang ibu. Mengaa demikian? Pernahkah kalian melihat seorang ibu menelantarkan anaknya? Tentu saja tidak. Sekalipun anka itu dibilang badung ibu nya akan tetap membiayainya dan memberikan dia sepiring nasi, inilah sikap tanggung jawab seorang ibu kepada anaknya.
• Contoh ketiga kita lihat dari sifat perhaian. Disini setiap manusia memperhatikan bahwa pribadi lain yang ada selain dari pribadi miliknya itu hendaknya berkembang dan membuka menjadi apa adanya. Misalnya, seorang ayah yang mempunyai latar belakang buruk seperti seorang pemabuk, terkadang tidak menginginkan anaknya juga sama seperti dirinya. Kebanaka seorang ayah menunjukkan sifat yang sangat beda dengan seorang ibu jika mencintai anaknya. Sang ibu terkadang selalu memberikan perhatian, nasehat yang sering kali di ucapkan, namun sedikit berbeda dengan ayah, secar diam- diam dia memperhatikan sifat anaknya, apakah sudah baik atau salah. Jika salah terkadang dia akan menegurnya dengan sebuah teguran yang cukup keras.
Cinta adalah satu perkataan yang mengandung makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka kepada atau rasa sayang kepada atau pun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih itu sendiri mempunyai arti perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Kata kasih sebenarnya memperkuat dari kata cinta. Mengapa demikian ? karena arti dari cinta kasih dapat kita artikan sebagai perasaan suka ( sayang ) kepada seseorang yang disertakan oleh rasa belas kasihan.
Secara sepintas dilihat dari artinya, kedua kata tersebut mempunyai kata yang bisa dibilang hampir sama, namun ternyata kedua kata tersebut sangatlah berbeda. Pengertian cinta lebih mengandung bagaimananya dalamnya sebuah perasaan, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain, cinta yang bersumber dari dalam itulah yang membuat kasih itu akan terwujud secara nyata.
Cinta juga bisa dibilang sebagai pengikat yang kokoh antara manusia dan Tuhannya sehingga manusia menyembah Tuhannya dengan ikhlas, mengikuti semua perintah-Nya dan berpegang teguh terhadap syariat agamanya.
Sangat banyak pengertian yang diungkapkan oleh setiap manusia, baik dari para ahli peneliti atau pengamat cinta bahkan dari masyarakat umum sekalipun. Didalam buku seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi bukan menerima. Memberi disini diartikan sebagai sebuah ungkapan tertinggi dari kemampuan. Disini dimaksudkan memberi adalah sifat-sifat manusiawi bukanlah materi. Hal ini sering disalah artikan oleh banyak orang. Mereka menuntut cinta itu memberikan sesuatu bukan dalam bentuk sifat yang manusiawi melainkan materi. Itulah yang sering diharapkan. Bukan kah begitu ?. Sebenarnya tanpa kita sadari banyak sekali sifat manusiawi yang menjadi unsur – unsur dasar yang dinyatakan oleh cinta yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Banyak study kasus yang bisa kita ambil dari unsure – unsure diatas, antara lain :
• contoh study kasus pengasuhan.
Contoh study kasus yang paling menonjol adalaha cinta seorang ibu kepada anaknya. Seorang ibu akan selalu menyayangi anaknya sampai hayat menjemputnya. Seburuk- buruk tingkah laku anaknya, ibu itu akan selalu menyayanginya, Mencintainya dan Mengasuh serta merawatnya ketika sedang sakit. Itulah cinta seorang ibu sepenuh hatinya dan segenap jiwa raganya.
• Contoh study kasus berikutnya pada tanggung jawab. Tanggung jawab dalam arti yang benar adalah sesuatu tindakan yang betul – betul suka rela untuk dilaksanakannya. Kita ambil study kasus, masih sama seperti contoh diatas yaitu cinta seorang ibu. Mengaa demikian? Pernahkah kalian melihat seorang ibu menelantarkan anaknya? Tentu saja tidak. Sekalipun anka itu dibilang badung ibu nya akan tetap membiayainya dan memberikan dia sepiring nasi, inilah sikap tanggung jawab seorang ibu kepada anaknya.
• Contoh ketiga kita lihat dari sifat perhaian. Disini setiap manusia memperhatikan bahwa pribadi lain yang ada selain dari pribadi miliknya itu hendaknya berkembang dan membuka menjadi apa adanya. Misalnya, seorang ayah yang mempunyai latar belakang buruk seperti seorang pemabuk, terkadang tidak menginginkan anaknya juga sama seperti dirinya. Kebanaka seorang ayah menunjukkan sifat yang sangat beda dengan seorang ibu jika mencintai anaknya. Sang ibu terkadang selalu memberikan perhatian, nasehat yang sering kali di ucapkan, namun sedikit berbeda dengan ayah, secar diam- diam dia memperhatikan sifat anaknya, apakah sudah baik atau salah. Jika salah terkadang dia akan menegurnya dengan sebuah teguran yang cukup keras.
• Contoh study kasus berikutnya adalah pengenalan.
Dilihat disini, pengenalan merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia.
Kita lihat disini adlah pasangan dari suami istri yag baru saja menikah.
Disitulah pengenalah secara utuh diantara mereka. Setelah meeka menikah, tidak
ada lagi rahasia yang disembunyikan diantara keduanya. Saling jujur dan terbuka
membantu hubungan rumah tangga mereka menjadi semakin baik dan selamanya dapat
bersatu.
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
• Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
• Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya
Namun, dia menyebutkan bahwa ketiga unsur itu tidak selamanya ketiga unsure itu sama kuatnya. Kalau diibaratkan sebagai segitiga, tidak selamanya cinta itu sama seperti segitiga sama sisi. Dimana semua unsure tersebut saling seimbang satu sama lainnya. Terkadang, ada pula yang keterikatannya sangatlah kuat namun keintiman dan kemesraannya kurang, atau malah sebaliknya.
Jika digambarkan sebagai segitiga akan seperti ini :
Menurut Dr. Salito W. Sarwono dalam artikel yang berjudul Segitiga Cinta , bukan cinta segitiga dikatakan bahwa cinta yang ideal memiliki 3 unsur, yaitu:
• Keterikatan, adalah perasaan untuk hanya bersama orang yang dicintai, segala prioritas hanya untuk dia.
• Keintiman, yaitu adanya kebiasaan – kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa tidak ada jarak lagi, sehingga panggilan formal diganti dengan sekedar nama panggilan.
• Kemesraan, yaitu rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen apabila jauh atau lama tak bertemu, ucapan – ucapan yang menyatakan sayang, saling mencium, merangkul dan sebagainya
Namun, dia menyebutkan bahwa ketiga unsur itu tidak selamanya ketiga unsure itu sama kuatnya. Kalau diibaratkan sebagai segitiga, tidak selamanya cinta itu sama seperti segitiga sama sisi. Dimana semua unsure tersebut saling seimbang satu sama lainnya. Terkadang, ada pula yang keterikatannya sangatlah kuat namun keintiman dan kemesraannya kurang, atau malah sebaliknya.
Jika digambarkan sebagai segitiga akan seperti ini :
Dari gambaran diatas dapat kita lihat adanya 3
bentuk segitiga yang berbeda. Pada segitiga yang pertama kita kenal sebagai
segitiga sembarang, disini dapat kita lihat keterikatan dan keintiman sangatlah
kuat sehingga bisa disebut sebagai cinta sejati. Pada gambar yang kedua dan
ketiga memiliki keintiman yang sama besarnya, namun keterkaitan pada gambar
kedua jauh lebih sedikit dibandingkan gambar ketiga. Gambar kedua bisa disebut
sebagai cinta saudara. Pada gambar ketiga semua unsure yang ada sama satu
dengan yang lainnya, maka disini bisa disebut sebagai cinta rayuan. Mengapa
disebut cinta rayuan? Walalupun ketiga unsure itu sudahlah seimbang satu dengan
yang lainnya namun unsure kemesraanlah yang paling banyak jika dibandingkan
dengan kedua gambar sebelumnya. Kemesraan juga bisa timbul dari adanya nafsu
manusia sehingga bisa saja terjadi rayuan dan hal- hal yang tidak baik.
2. PENGERTIAN KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Jika dari kata tersebut, bisa divisualisalikan seperti gambar dibawah ini :
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Jika dari kata tersebut, bisa divisualisalikan seperti gambar dibawah ini :
Dilihat pada gambar tersebut kemesraan itu timbul karena adanya hubungan yang terjalin antar setiap manusia. Ada hubungan yang melekat, akrab, senang , berpadu , dan karib benar. Hubungan ini menjadi satu yaitu mesra dan timbullah kemesraan itu.
Ada pula, Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
• Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
• Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
• Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Ø Pendapat
kalaian tentang budaya Indonesia saat ini :
1. Agung
yoga pratama : menurut saya perkembangan
budaya di indonesia ini semakin lama semakin maju dan semakin baik, soalnya
budaya sampai sekarang ini masih di lestarikan bahkan sampai sekarang ini
budaya di pakai pada jaman modern. ditambah lagi sekarang teknologi semakin
canggih tapi budaya di indonesia tetap kentel di pakai sekarang ini.
2. Muhamad
irvan maulana : Budaya Indonesia saat ini sudah mulai terlupakan oleh generasi
mudanya karna pada saat ini generasi muda kita mulai menyukai budaya yang
kebarat-baratan tentu hal ini menjadi keprihatinan bagi bangsa ini, budaya yang
seharus nya dilestarikan dilindungi malah terabaikan oleh zaman, seharus kita
yang berada di zaman ini dapat melestarikan budaya , seni, dan tradisi
Indonesia .
3.
Stefanus
yus taufani : Indonesia termasuk Negara paling kaya akan suku,budaya dan
agama.hal tersebut yang menyebabkan kebiasaan masyarakatnya berbeda antara yang
satu dengan yang lainnya. Sehingga menimbulkan adanya kelompok masyarakat
dengan tradisi khusus atau biasa kita sebut juga dengan “SUKU”. Sebagai penerus
bangsa kita harus mempertahankan budaya bangsa,sehingga budaya kita tidak
diperebutkan oleh Negara lain. Tidak hanya di situ saja kita juga harus
melestarikan budaya tradisional yang di miliki oleh Negara kita sendiri, agar
budaya kita tidak kalah dengan budaya barat atau lain nya. Hal yang paling
dasar agar kita dapat melestarikan budaya Indonesia adalah kita harus cita akan
budaya kita.
4. Fikri
Abdurrahman muhammad : budaya Indonesia pada saat ini kurang ada yang
melestarikannya dan kefanatikan dari orang Indonesia malah lebih kepada budaya
dari Negara lain, yng bila hal ini di biarkan , budaya Indonesia lama kelamaan
akan punah atau mungkin dicuri Negara lain.
5.
Irensius
Erwin manger : Seperti yang kita ketahui,
perkembangan budaya indonesia salalu saja naik dan turun. Pada awalnya,
indonesia sangat banyak mempunyai peninggalan budaya dari nenek moyang kita
terdahulu, hal seperti itulah yang harus dibanggakan oleh penduduk indonesia
sendiri, tetapi sekarang-sekarang ini budaya indonesia agak menurun dari
sosialisasi penduduk kini telah banyak yang melupakan apa itu budaya Indonesia.
Semakin majunya arus globalisasi rasa cinta terhadap budaya semakin berkurang,
dan ini sangat berdampak tidak baik bagi masyarakat asli Indonesia. Terlalu
banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia, masyarakat kini telah
berkembang menjadi masyarakat modern namun akhir-akhir ini indonesia semakin
gencar membudidayakan sebagian budaya indonesia, buktinya, masyarakat luar
lebih mengenal budaya indonesia dibandingkan masyarakat indonesia.
6. Rudi
Rahmat : Perkembangan budaya Indonesia pada saat ini menurut saya semakin tersingkirkan karena kurang
kesadarannya masyarakat dalam melestarikan budaya kita dan kurangnya ke ingin
tauan para pemuda pemudi kita terhadap budaya Indonesia .
7. Fajar
putra pratama : Menurut saya
perkembangan budaya di Indonesia saat ini menurun,dikarenakan perkembangan
teknologi yang sangat pesat dan kurangnya pengetahuan tentang budaya di
indonesia,sekarang sudah banyak generasi muda di Indonesia yang melupakan
budaya di negeri kita ini,dan hanya sedikit generasi muda yang
melestarikannya.sekarang dan dahulu berbeda,dahulu dari anak-anak sampai orang
dewasa suka memaikan permainan tradisional,memakai pakaian adat,menarikan
tarian adat,sekarang bayangkan saja sudah sedikit dari kalangan anak-anak
sampai orang dewasa yang melakukan hal-hal seperti itu,mereka lebih asik
memainkan gadget mereka dibandingkan melestarikan budayanya sendiri dikarenakan
malu,jadul,tengsin,bahkan tidak mengetahui budayanya sendiri dan lebih asik
untuk nongkrong,clubbing,dll,hal itu bias di sebabkan oleh hal lain,bukan hanya
perkembangan teknologi yang sangat pesat,ini bisa terjadi oleh factor orang tua
yang tidak memeberi penegetahuan akan banyaknya budaya di Indonesia dan tidak
diajarkan untuk melestarikannya .
Harapan saya generasi
muda,pengamat budaya,dan pemerintah saat ini,harus menggalakkan tentang
pentingnya melestarikan budaya-budaya yang ada di Indonesia.walaupun
perkembangan teknologi saat ini sangat pesat,sadarlah untuk melestarikan
budaya-budaya yang ada di negeri kita ini,jangan sampai ketika salah satu
budaya kita ada yang mengakui kita baru bertindak,dan kalian perlu sadar bahwa
negara kita ini kaya akan budaya,jadi marilah kita mengajarkan cara meletarikan
budaya di Indonesia untuk semua kalangan masyarakat sejak dini.
Sumber
:
https://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ilmu-budaya-dasar-pengertian-ilmu-budaya-dasar/
arikaka.com/bab-iii-manusia-dan-cinta-kasih/
id.wikipedia.org/wiki/Cinta
www.artikata.com/arti-371763-kemesraan.php
elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
id.wikipedia.org/wiki/Cinta
www.artikata.com/arti-371763-kemesraan.php
elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_wrapper&Itemid=36
nuri.staff.gunadarma.ac.id
bayu96ekonomos.wordpress.com
verozzaranii.blogspot.com
yayukhestiyanti22.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar